YANG DI NIATKAN KETIKA MENUTUT 'ILMU .....sumber ; majalah ASY-SYARIAH edisi ke-2...... Ilmu merupakan ibadah. Sebagian ulama bahkan mengatakan: "ilmu adalah shalat yang tersembunyi dan ibadah hati" (hilyah thalibil 'ilm, hal.9) tentunya dibutuhkan keikhlasan dalam menuntutnya, yakni benar-benar karena Allah Ta'aala, bukan karena kepentingan dunia. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman; "Dan mereka tidak di perintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama kepada-Nya" [al-bayyinah: 5] Nabi shalallahu 'alaihi wassalam juga bersabda; "Barangsiapa mempelajari ilmu yang diharapkan dengannya wajah Allah subhanahu wa ta'ala (ilmu syariat, pent), ia tidak mampelajarinya kecuali untuk mendapatkan bagian dari dunia, maka ia tidak akan mendapatkan BAU JANNAH padahari kiamat" (shahih, H.R. Ahmad, Abu Dawud, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi. lihat shahihul jami' no.6159) Juga hendaknya ia berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya. Karena bodoh adalah sifat tercela, lebih-lebih menurut agama. Oleh karena, Nabi Musa 'Alaihis salam berlindung kepada Allah subhanahu wa ta'ala dari kebodohan , sebagaimana dalam Al-Qur'an: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh." (Al-baqarah: 67) Demikaian pula Nabi Yusuf 'Alaihi salam berlindung kepada Allah subhanahu wa ta'aala juga menasihatkan hal ini kapada Nabi Nuh 'Alaihi salam : "sesungguhnya aku memperingatkanmu agar kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan" (Hud; 46) Maka tentu saja niat untuk berilmu dan menghindari kebodohan adalah niat yang baik. Al-Imam Ahmad Rahimahullahu ta'ala pernah ditanya oleh muridnya yang bernama Al-Muhanna dia bertanya: "apa amalan yang terbaik?" Jawab imam Ahmad: "Menuntut ilmu" aku katakan: "Untuk siapa keutamaan ini?" jawabnya:"Bagi yang niatnya benar. aku katakan: "Bagaimana niat yang benar?" jawabnya:"Berniat untuk ber-Tawadhu' padanya dan menghilangkan kebodohan dari dirinya" "dalam riwayat yang lain: juga dari umatnya" ('adab syar'iyyah, 2/38 dan kitabul 'ilmi, ibnu 'Utsaimin hal.27) Termasuk niat yang baik adalah membela syariat. Asy-syaikh ibnu 'Utsaimin rahimahullah menjelaskan, hendaknya penuntut ilmu berniat mencari ilmu untuk membela syariat. karena membela syariat tidak mungkin dilakukan kecuali oleh pembawa syariat itu. Ilmu itu persis seperti senjata,..... dan sesungguhnya bid'ah baru akan terus muncul sehingga terkadang sebuah bid'ah tidak muncul di zaman terdaulu dan tidak terdapat dalam kitab-kitab (buku-buku). sehingga tidak mungkin membela syariat ini kecuali seoran penuntut 'ilmu. KITABUL 'ILMI, Ibnu 'Utsaimin, hal. 28) WALLAHU A'LAM